Sebentar,
Cukup sebentar aku di sanjung pupus,
Dan sebentar lagi aku di harap kembali penting,
Cukup hanya untuk aku meronta dan sebentar,
Amat penting untuk aku di saat kau berdepan genting,
Lebih perasaan iklas akan menuju ke bekas sampah,
Bertakung pipi menadah air mata murah,
Dan maruah aku hanyalah sebutir sampah,
Tapi!!
Sebentar masih lagi mendayu dayu untuk aku merasa,
Kerap meminta minta aku untuk bersuara,
Menyusur aku lebih dari dewasa dan berguna,
Selagi masih merasa selesa memikul perasaan,
Tetap aku harus mencurah apa cipta rasa rasa sisa,
No comments:
Post a Comment